Selasa, 06 Maret 2012

TARI PUSAKO " festival danau kerinci "









Tampilkan 100 Penari di Danau Kerinci
Tombak secara tiba-tiba yang diarahkan pada seorang perempuan yang sedang menari, membuat semua penonton yang berada di panggung histeris. Penonton mengira perempuan tersebut akan tewas bersimbah darah. Namun, setelah atraksi selesai, ratusan penonton berbalik kagum karena sang penari tidak terluka sedikitpun. Bahkan, tombak tersebut patah karena tidak berhasil menembus tubuh sang penari. Lalu penonton pun memberikan tepuk tangan untuk sang penari yang kebal itu. Atraksi itu, adalah salah satu adegan yang ditampilkan kelompok tarian niti mahligai, yang dipersembahkan di hadapan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) dan undangan lainnya, pada pembukaan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK), Rabu (27/10).
Sebelum memasuki arena, seorang hulu balang (panglima.red) yang membawa api kemenyan dan memberikan penghormatan kepada penonton, yang diikuti atraksi pencak silat, menggunakan pedang. Usai menampilkan pencak silat, seratus penari yang semuanya merupakan kaum perempuan mulai memasuki arena. Menariknya, penari-penari tersebut harus menginjak pecahan kaca yang sudah disiapkan oleh petugas. Namun dengan penuh percaya diri, penari tersebut tidak terluka sedikitpun. Aksi selanjutnya adalah menginjak butiran telur mentah yang diletakkan diatas mangkok. Aksi ini membuktikan bahwa saat menari mereka mampu meringankan tubuh sehingga telurpun tidak pecah saat diinjak. Pembuktian meringankan tubuh kembali berlanjut dengan mengangkat sang penari hanya dengan selembar kertas tipis. Sebelumnya penari akan duduk diatas selembar kertas, yang nantinya akan diangkat oleh pembantu. Hal yang tidak masuk akalpun kembali terlihat, kertas yang tipis tersebut ternyata mampu menahan berat badan penari.
Berikutnya, tiga orang penari yang menampilkan atraksi diminta menari diatas ratusan mata paku, dan bambu runcing. Secara logika, jelas kaki sang penari akan dipenuhi luka. Namun ternyata tidak, penari juga tidak mendapat luka sedikitpun. Pertunjukan tidak hanya sampai disitu saja, penari lantas berjalan diatas mata pedang yang sudah diasah tajam. Konon katanya, pedang tersebut harus diasah selama seharian agar lebih tajam, jika tidak penari bisa cidera.
Pertunjukanpun kian memanas. Usai berjalan diatas pedang, tiga orang penari inipun akan dihujam dengan beberapa buah tombak. Atraksi menghujamkan tombak ke badan penari, baru akan berhenti setelah tangkai tombak tersebut patah. Atraksi ini kembali membuktikan bahwa sang penari memiliki ilmu kekebalan tubuh yang sangat luar biasa.
Banyak orang yang hanya tahan dengan besi saja kata Eva Bram pawang tari, namun tiga orang penari akan membuktikan mereka mampu bertahan dari benda tajam jenis apapun, termasuk kayu dan bambu. Mereka akan dihujam menggunakan tombak, sampai tombak patah,” sebut Eva Bram, saat dikonfir.

1 komentar: